Pamekasan, 11 Agustus 2024 — Sekolah Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STAI DUBA berhasil dilaksanakan pada hari Ahad, 11 Agustus 2024, di Aula Lantai 3 STAI DUBA Pamekasan. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ziyadul Ifdol Ghazali, M.Pd.I., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAI DUBA, dan Nasrullah, M.Pd., Dosen serta Pengelola STAI DUBA. Acara dipandu oleh MC, Wildan.
Acara dimulai dengan pembukaan yang diisi dengan pembacaan Al-Fatihah oleh Mahsusil Arofi, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Abdur Rohman. Setelah itu, hadirin bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan Mars STAI DUBA.
Dalam sambutannya, Rofiqi selaku Ketua Panitia Penyelenggara, mengingatkan para peserta agar tidak malu bertanya selama acara berlangsung. “Jangan malu bertanya karena pemateri kali ini sangat kompeten dalam masalah kepemimpinan,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya belajar kepemimpinan untuk kemajuan kampus di masa depan.
Wakil Ketua 3 STAI DUBA, Bapak Samsul AR, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa semua rapat kerja minimal harus ada satu kegiatan kepemimpinan yang hidup. “Ilmu di kampus hanya 20 persen, sisanya didapat di seminar, warung kopi, dan lainnya,” tambahnya, mengingatkan pentingnya jaringan informasi dan pengalaman di luar kelas.
Penutupan sambutan disampaikan oleh Dr. Abdul Mukit, S.Th.I., M.Pd.I., yang menegaskan bahwa ilmu kepemimpinan tidak hanya untuk teori, tetapi harus dipraktikkan di masyarakat. “Laki-laki harus menjadi pemimpin dari kaum perempuan, meskipun ada perspektif yang berbeda jika berbicara dengan wanita,” ujarnya.
Seminar dimulai dengan paparan dari Ziyadul Ifdol Ghazali, M.Pd.I., yang menjelaskan tentang karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, seperti visi, misi, harapan, motivasi, dan pantang mengeluh. Ia juga menguraikan berbagai macam gaya kepemimpinan, termasuk otokratis, demokratis, karismatik, dan transaksional. “Pemimpin yang hebat adalah yang bisa menyesuaikan tipe kepemimpinan sesuai keadaan,” tegasnya.
Narasumber kedua, Nasrullah, M.Pd., menekankan pentingnya melatih kemampuan berbicara di depan publik. “Pemimpin harus bisa melatih tiga hal: intelektual, emosional, dan spiritualnya,” jelasnya.
Acara yang berlangsung dengan lancar ini diharapkan dapat memberikan bekal kepemimpinan yang kuat bagi para peserta, sehingga mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan masyarakat.



